SISTEM
PAGING
1.
PENGERTIAN PAGING
Paging adalah suatu metode yang mengizinkan alamat logika
proses untuk dipetakan ke alamat fisik memori yang tidak berurutan, yaitu
sebagai solusi dari masalah fragmentasiekstern.
Metode dasar dari paging adalah dengan memecah memori fisik
menjadi blok-blok yang berukuran tertentu (frame) dan memecah memori logika
menjadi blok-blok yang berukuran sama (page).
Penerjemahan alamat virtual ke alamat fisik dilakukan oleh
page table melalui perantara Memory Management Unit (MMU).Paging menjamin
keamanan data di memori saat suatu proses sedang berjalan.Proteksi memori dapat
diterapkan pada sistem paging dengan meletakkan bit proteksi pada setiap frame.
Setiap sistem operasi mengimplementasikan paging dengan caranya masing-masing. Hierarchical paging dan hashed page table merupakan metode yang
umum digunakan karena bisa menghemat ruang memori yang dibutuhkan.
Hal-hal
penting dalam Paging
Tidak
ada fragmentasi eksternal
User
melihat ruang memori sebagai suatu kesatuan
Meningkatkan
waktu context-switch
Kebanyakan
dukungan paging terdapat pada hardware
Ukuran
page: besar atau kecil
Ilustrasi konsep paging

Program yang harus dijalankan harus dimuatkan di memori
utama. Maslah muncul ketika program lebih besar dari memori utama yang
tersedia. Masalah inidiatasi dengan :
1.
Memori maya (virtual memori) Memori maya adalah kemampuan mengalamati ruang memori melebihi
memori utama yang tersedia. Konsep ini pertama kali dikemukakan Fotheringh pada
1961 untuk system computer Atlas di Universitas Manchester, inggris Gagasan
memori maya adlah ukuran gabungan program, data dan stack melampui jumlah
memori fisik yang tersedia. Sistem operasi menyimpan bagian-bagian proses yang
sedang digunakan di memori utama dan sisanya di disk.Begitu bagian di disk
diperlukan maka bagian di memori yang tidak diperlukandisingkirkan diganti
bagian di disk yang diperluka itu.Memori maya dapat dilakukan dengan :
1. Paging
2. Segmentasi
3. Kombinasi paging dan
segmentasi. (Eka Hermawan)
2. Overlay Program dipecah menjadi
bagian – bagian yang dapat dimuat memori, disebut overlay. Pertukaran (swap)
overlay masuk dan keluar memori dilakukan system operasi. Teknik overlay telah ditinggalkan karena
teknik memori maya telah dapat diimplementasi dengan murah dan berkinerja
bagus. (DIAN AGUSTIANA)
2. Penggunaan
program 10 Mbyte dapat berjalan dimesin 2 Mbyte,
yaitu memilih bagian proses sebesar 4Mbyte secara hati – hati dan ditaruh
dimemori. Bagian-bagian proses di
swap antara disk dan memori saat diperlukan secara otomatis oleh system
operasi.
Memori maya dan Multiprogramming
Memori
maya dapat dilakukan pada system
multiprogramming.
Misalnya:
10 program Mb dapat berjalan dimemori 4Mb.
tiap program dialokasikan 256b Kbyte dan
bagian-bagian proses di-swap masuk-keluar
memori begitu diperlukan.
1.
Deskripsi Sistem Paging
Beberapa istilah pada system Paging :
Ø Alamat
maya
Lamat yang dihasilkan dengan
perhitungan menggunakan index register,base register,segment register dan
sebagainya.
Ø Alamat
nyata
Alamat yang
tersedia di memori utama fisik.
Ø Page
Unit terkecil virtual address space.
Ø Page
frame
Unit terkecil memori fisik.
Ø Page
fault
Exception untuk permintaan alokasi ‘page’ ke
memori. (DIAN AGUSTIANA)

Langkah-langkah
bila terjadi page fault
Apabila tidak ditemukan frame bebas maka dilakukan page
replacement yaitu mencari beberapa page di memori yang tidak
digunakan kemudian dilakukan swap out ke backing store. Terdapat
beberapa algoritma page replacement dimana performansi algoritma
diharapkan menghasilkan jumlah page fault minimum. Beberapa page
kemungkinan dibawa ke memori beberapa kali.
Perangkat keras yang dibutuhkan untuk mendukung demand
paging sama dengan perangkat keras untuk sistem paging dengan swapping
yaitu
• Tabel page : tabel mempunyai kemampuan untuk memberi entry
bit valid-invalid atau nilai khusus untuk bit proteksi
• Memori sekunder : digunakan untuk membawa
page yang tidak di memori dan biasanya adalah disk kecepatan tinggi yang
disebut swap device. (Eka
Hermawan)
2. Memori Management Unit (MMU)
Chip
atau kumpulan chip yang memetakan alamat maya ke alamat fisik.
· Pada
computer tanpa memori maya, alamat langsung diletakkan ke bus dan menyebabkan word memori fisik alamat itu
dibaca atau ditulis.
· Pada
computer dengan memori maya,alamat tidak diletakkan ke bus secara langsung,
tapi lewat MMU yang kemudian memetakan akamat maya ke alamat memori fisik.(DIAN AGUSTIANA)
Memori fisik berisi sejumlah page frame yang
memuat sebagian dari page-pageproses .Terdapat mekanisme translasi
(penterjemahan) alamat (oleh MMU) untuk memetakan page may ke alamat
fisik. Karena tiap page dipetakan secara terpisah,frame-frame proses tidak
perlu menempati memori fisik berurutan.
Fungsi
:
#Pemetaan
memori maya ke memori fisik
#Jika alamat memori yang diminta tidak
tersedia di memori fisik . MMUmenerbitkan
exception page fault yang melewatkan ke system operasi untuk
menanganinya. (Eka
Hermawan)
A. Implementasi Pemetaan (Bagian Internal MMU)
1.
Komponen terpenting MMU:

b.
Register alamat maya
Register alamat maya dibagi menjadi
2 bagian :
Ø
Sejumlah
bit berorder tinggi menyatakan nomor page maya
Ø Bit-bit
sisa adalah offset alamat maya
c.
Tabel Page
Tiap elemen table sedikitnya berisi
informasi berikut :
Ø Present/Absent
bit
Ø Nomor
page frame
d.
Register alamat fisik
Menyimpan alamat
fisik yang disinyalkan ke bus.
Nilai di register
alamat fisik dibagi menjadi 2:
Ø
Sejumlah
bit berorder tinggi menyatakan nomor page frame
Ø Bit-bit
sisa adalah offset alamat maya (DIAN
AGUSTIANA)
2. Pemetaan Alamat
#Nomor page maya digunakan sebagai indek ke tabel page
untuk menemukan isian page maya.
#Dari isian tabel page dapat diketahui apakah page telah
dipetakan kememori fisik (dengan memeriksa present/absent bit).
#Bila alamat terdapat di memori fisik, maka isian tabel page
memuatnomor page frame. Nomor page frame di tabel page dikopi sebagai bitbit
berorder tinggi di register alamat fisik dan ditambah offset alamat maya.

Ketika
terjadi Page fault :
1. MMU memperingati page tidak dipetakan
ke memori fisik danprocessor melakukan trap ke system operasi (disebut
page fault).
2. Membebaskan bagian page frame memori fisik
yang kurang jarangdigunakan dengan menyimpan page frame ke disk.
3. Memasukkan
page yang diacu ke bagian page frame yang dibebaskan.
4. Mengkonsolidasi pemetaan antara memori maya ke
memori fisik
Ketika terjadi Page Fault, system operasi memilih frame di
memori fisik untuk diganti dengan page berguna yang akan masuk.
·
Jika page yang diganti telah dimodifikasi, page
harus dituis ke disk,Page yang telah dimodifikasi disebut dirty page
·
Jika page
belum diubah, kopian di disk masih up-to-date sehingga tak perlu ditulis
ke disk Pemakaian tabel page pada system paging menimbulkan masalah:Tabel Page
dapat berukuran luar biasa besar.
Misal:Register
alamat maya 32 bitUkuran page 4KB= 212
byteBerarti:
terdapat 220page, yaitu :
Alamat
maya 32 bit berarti alamat maya dapat memuat 2 32 byte.Karena tiap page adalah
2 12 byteBerarti jumlah page 232 dibagi 212= 220
Page Pemetaan
harus dilakukan secra cepat, pemetaaan alamat maya ke alamat fisik dilakukan
setiap terjadi pengacuan memori.
Memori Asosiatif
Memori asosiatif berisi sejumlah elemen tabel(antara 8
samapi 12 elemen).Tiap elemen berisi informasi-informasi mengenai page, yaitu:
•Nomor
Page nyata
•Bit W,
untuk mencatat apakah page telah dimodifikasi
•Bit-bit
proteksi
•Nomor
page frame dari page maya dst
Mekanisme kerja:
Jika alamat maya dikirim MMU untuk
penerjemahan, perangkat keras memeriksa apakah nomor page maya terdapat5 di
memori asosiatif denganmembandingkan semua isian memori asosiatif secara
simultan.
•Jika ditemukan di memori asosiatif dan pengaksesan
tidak melanggar bit-bit proteksi maka page frame langsung ditanganimemori
asosiatif tanpa melibatkan tabel page
•Jika page ditemukan di memori asosiatif tapi melanggar
bit-bitproteksi, maka diterbitkan page fault
•Jika nomor page maya tidak terdapat di memori asosiatif,
makaMMU mencari di tabel page.
Salah satu elemen memori asosiatif disingkirkan
dan diganti elemen tabel page yang ditemukan.Elemen yang disingkirkan
dikembalikan ke tabel page di memori. Jika pageitu digubakan kembali, maka
hanya akan ditangani memori asosiatif tanpa MMU. (Eka Hermawan)
3.
Penggantian Page
1. Algoritma
– algoritma pengganti page
A.
Algoritma
Pengganti Page Acak
Mekanisme Algoitma
Setiap terjadi page fault, page yang diganti
dipilih secara acak.
B.
Algoritma
Pengganti Page Optimal
Mekanisme
Algoritma
Dasar
algoritma ini adalah memilih page yang berpeluang dipakai kembali dimasa datang
paling kecil.
C.
Algoritma
Pengganti Page Acak
Algoritma
ini mengasumsikan kelas-kelas bernomor lebih rendah akan baru digunakan kembali
dalam waktu relative lama.
2. Pemodelan
Algoritma Paging
A.
Anomali Pada FIFO (Belady’s Anomaly)
Tampaknya
beralasan bila dinyatakan bahwa bila lebih banyak page yang dialokasikan untuk
proses, ,aka page default yang terjadi akan lebih sedikit.
B.
Mesin Abstak Eksekusi Program
Setiap proses dimemori maya menghasilkan barisan
pengacuan memori saat berjalan. Pengacuan memori berkorespondensi dengan satu
page. Secara konseptual, pengaksesan memori dicirikan senarai (berurutan) nomor
page. Senarai ini disebut string pengacuan (renference string).
Ø
Sistem
Paging dicirikan tiga hal, yaitu :
1.
String
pengacuan proses yang sedang dieksekusi
2.
Algoritma penggantian page yang digunakan
3.
Jumlah page frame yang tersedia (pada memori)
Ø
Mesin Abstrak
Terdapat
mesin abstrak interpreterdengan property berikut :
1.
Terdapat array internal, M, menyimpan status
memori.
2.
Array M terbagi menjadi 2, yaitu:
a.
Bagian atas/ puncak, yaitu m isian, page
dimemori utama.
b.
Bagian bawah/ dasar berisi n-m isian, yaitu
semua page yang pernah diacu sekali.
3.
Mulanya array M berupa himpunan kosong karena
belum ada page yang telah diacu dan tak ada page yang berada dimemori.
Begitu eksekusi
dimulai mengeluarkan page sesuai string pengacuan, satu page pada satu saat. Terhadap
page itu, interpreter memeriksa apakah page berada dimemori (yaitu merupakan
isian bagian puncak array M) (DIAN
AGUSTIANA)
DIAN AGUSTIANA – 12.2.00006
4.
Masalah
Utama Pada System Paging:
1. Working Set Model
Prinsip Lokalitas adalah
proses-proses cenderung mengacu penyimpanan secara tak seragam, mempunyai pola
pola sangat setempat.
Terdapat
2 jenis jenis lokalitas:
Ø Lokalitas
berdasarkan waktu (temporal locality),
Ø Lokalitas berdasarkan ruang (spatial
locality),
Prinsip lokalitas
diperoleh dari observasi bukan dari kajian teoritis. Menunjukkan
kecenderungan prilaku lingkungan system bukan tepat eksak.
·
Prinsip-Prinsip
Working Set Model
Prinsip
yang digunakan adalah melacak dan menjamin himpunan kerja terdapat di memori
sebelum proses dijalankan.
Berdasarkan hal ini terdapat dua teknik untuk
memuatkan page, yaitu;
·
Prepaging, Teknik memuatkan page-page lebih dahulu sebelum
proses berjalan.
·
Demand
Paging, Teknik yang segera
memuatkan page begitu page dibutuhkan.
2. Kebijakan
Penggantian Lokal Vs Global
Terdapat Dua Pendekatan untuk mengganti page, yaitu;
·
Penggantian local adalah page yang dipilih untuk
diganti hanya pada partisi dimana proses diletakan.
·
Penngantian
Global Adalah page yang dipilih untuk diganti adalah tempat kosong dengan tidak
memperdulikan partisi proses. (Endang)
3.
Frekuansi page fault
Frekuensi terjadinya page fault dapat dikendalikan dengan
algortima pagefault frequency algorthm(PFF) Dengan PFF harus didefinisikan
ambang atsdan ambang bawah frekuensi page faul. Jika proses melampui ambang
atasfrekuensi page fault maka dialokasikan page memori fisik untuk proses
itulebih banyak. Jika proses telah mencapai ambang bawah frekuansi pagefault,
maka proses dihentikan.
Implementasi:
1.
Sistem operasi mendefinisikan frekuensi page fault kritis sistem.
2.
Sistemoperasi mengukur waktu(proses)maya dan menyimpan waktupage fault akhir di
PCB3. Ketika terjadi page fault, sistem operasi bertindak:
•Jika
page fault terjadi kurang dari T=1/P ms detik yang lalu,proses beroperasi
diatas ambang maka page frame baruditambahkan.(T= waktu fault kritis, P : Jumlah
page fault permilidetik).Selain itu, berarti proses beroperasi dibawah ambang
PFF, makapage frame bit R=0 dan W=0 dibebaskan untuk alokasi page baruproses lain.
4.
Ukuran Page
Pertimbangan
menentukan ukuran page
•Ukuran
page lebih kecil berarti jumlah page dan page frame lebihbanyak berarti tabel
page lebih besar.
•Ukuran
page besar, berarti sejumlah informasi yang tidak diacu jugadimasukkan ke
memori utama sehingga terjadi fragmentasi internal yang tinggi.
•Transfer Input/Output relaftif sangat mengkonsumsi
waktu sehinggaperlu meminimumkan jumlah transfer Input/Output saat
programberjalan.
•Program
cenderung mengikuti prinsip lokaslitasyang cenderungberukuran
kecil.Masala-masalah Implementasi Sistem Paging. (Eka Hermawan)
(Endang)_12.2.00008) (Buku Pak Bambang)
SEGMENTASI
DAN KOMBINASI PAGING SEGMENTASI
1. Deskripsi
Segmentasi
Segmentasi
memungkinkan pemrogram memandang memori sebagai isi dari banyak ruang alamat
atau segmen. Ruang-ruang alamat sepenuhnya independen. Tiapsegmen berisi
barisan liner alamat 0 sampai maksimum. Panjang tiap segmen dapatberbeda sampai
panjang segmen maksimum. Dengan segmentasi pemrogram tidak berurusan
dengan batasan-batasan memori yang disebabkan kapasitas memori utama.Panjang
segmen dapat berubah selama eksekusi. Segmen stack bertambah ketikaterjadi
operasi Push dan turun saat operasi pop. Segmen dapat menjadi penuh
ketikamencapai ukuran maksimum, tapi hal ini jarang terjadi karena segmen
berukuran besar.
Spesifikasi alamat
pada memori bersegmen adalah dua dimensi. Alamat terdiri dari duabagian yaitu;
1.
Nomor Segmen
2. Alamat pada segmen itu (offset)
Segmen merupakan entitas logic.
Segmen dapat berisi;
Ø
Procedure
Ø
Array
Ø
Stack
Ø
Atau sekumpulan variable scalar
Teknik segmentasi
mempunyai sejumlah keunggulan dibanding ruang alamat tak bersegmen, yaitu:
1. Menyederhanakan penanganan
struktur data yang berkembang
2. Kompilasi ulang independen tanpa
menghubungkan kembali seluruh program
3.
Memudahkan pemakaian memory bersama diantara proses-proses.
4.
Memudahkan untuk proteksi
2. Segmentasi secara murni
Segmen-segmen dapat
berukuran berbeda dan dinamis. Pengacuan-pengacuan memori berbentuk (nomor,
offset). Virtual address adalah offset di segmen. Tiap proses mempunyai tabel
segmen. Ketika proses runnimg alamat awal tabel dimuatkan ke register
3. Contoh
Sistem Dengan Memori Maya
1. Memori Maya Dengan Segmentasi Murni
Perangkat keras
memberikan pengacuan memori suatu segmen tertentu. Pilihan segmen dapat dibuat
dengan semabrang kombinasi berikut :
·
Instruksi
·
Target dari suatu alamat (program atau data)
·
Status saat itu (proses, system,interupsi)
Alamat maya adalah
offset di segmen. Tiap proses mempunyai tabel segmen. Ketika proses running,
alamat awal table dimuatkan ke register dasar. Nomor segmen digunakan untuk
mencari descriptor segmen di table segmen yang menyediakan alamat fisik awal
dari segmenn panjang dan bit-bit proteksinya. Alamat fisik dihitung dengan
menambahkan alamat dasar segmen ke alamat maya.
|
|
|
|
|
|
Keunggulan
Segmen-segmen
berkorespodensi dengan unit-unit program, sehingga segmen-segmen ideal untuk
proteksi dan pemakaian bersama. Biasanya program hanya menggunakan beberapa
segmen sehingga hanya ruang kecil yang diperlukan. Informasi descriptor dapat
disimpan di registry di MMU.
Kelemahan
Segmen-segmen
berukuran bervariasi menyebabkan fragmentasi eksternal dan sulit menyelesaikan
pertumbuhan dinamis. Segmen-segmen tidak memetakan blok-blok disk untuk memori
maya secara alami. (Endang)
(Endang_12.2.00008)
(Buku Pak Bambang)
4.
Arsitektur Segmentasi
Alamat logika terdiri dari dua bagian yaitu nomor segmen (s) dan offset (d) yang dituliskan dengan (nomor segmen, offset)
Pemetaan alamat logika ke alamat fisik menggunakan tabel segmen (segment table), terdiri dari
• Segmen basis (base) berisi alamat fisik awal
• Segmen limit merupakan panjang segmen
Seperti tabel page, tabel segmen dapat berupa register atau memori berkecepatan tinggi. Pada program yang berisi sejumlah segmen yang besar, maka harus menyimpan tabel page di memori.
• Segment-table base register (STBR) digunakan untuk menyimpan alamat yang menunjuk ke segment table.
• Segment-table length register (STLR) digunakan untuk menyimpan nilai jumlah segmen yang digunakan program.
• Untuk alamat logika (s, d), pertama diperiksa apakah segment number s legal (s < STLR), kemudian tambahkan segment number ke STBR, alamat hasil (STBR + s) ke memori dari segment table. Perangkat keras yang digunakan pada sistem segmentasi dapat dilihat pada Gambar
Alamat logika terdiri dari dua bagian yaitu nomor segmen (s) dan offset (d) yang dituliskan dengan (nomor segmen, offset)
Pemetaan alamat logika ke alamat fisik menggunakan tabel segmen (segment table), terdiri dari
• Segmen basis (base) berisi alamat fisik awal
• Segmen limit merupakan panjang segmen
Seperti tabel page, tabel segmen dapat berupa register atau memori berkecepatan tinggi. Pada program yang berisi sejumlah segmen yang besar, maka harus menyimpan tabel page di memori.
• Segment-table base register (STBR) digunakan untuk menyimpan alamat yang menunjuk ke segment table.
• Segment-table length register (STLR) digunakan untuk menyimpan nilai jumlah segmen yang digunakan program.
• Untuk alamat logika (s, d), pertama diperiksa apakah segment number s legal (s < STLR), kemudian tambahkan segment number ke STBR, alamat hasil (STBR + s) ke memori dari segment table. Perangkat keras yang digunakan pada sistem segmentasi dapat dilihat pada Gambar

Pemetaan dari alamat logika ke alamat fisik
membutuhkan 2 acuan memori untuk setiap alamat logika. Hal ini akan menurunkan
kecepatan sistem dengan faktor 2. Solusi standard yang digunakan adalah dengan
cache (atau associative register) untuk menyimpan entri tabel segmen yang
sering digunakan. Pemetaan alamat logika ke alamat fisik dengan menggunakan
tabel segmen dapat dilihat pada Gambar

Misalnya alamat logika dengan nomor segment 0
offset 88 akan dipetakan ke alamat fisik 1400 + 88 = 1488 karena offset <
limit (88 < 1000). Alamat logika dengan nomor segment 1 offset 412 akan
terjadi error karena offset > limit (412 > 400). Alamat logika dengan
nomor segment 2 offset 320 akan dipetakan ke alamat fisik 4300 + 320 =
4620 karena offset < limit (320 < 400).
4620 karena offset < limit (320 < 400).
Dimulai dengan model 80386, microprocessor Intel
menampilkan translasi alamat dengan 2 cara berbeda, yang disebut real mode dan
protected mode. Real mode untuk memelihara kompatibilitas prosesor dengan model
yang lebih lama dan untuk OS agar dapat melakukan bootstrap.
• Segmentation Registers
Logical address terdiri atas dua bagian : segment identifier dan sebuah offset yang menunjukkan alamat yang bersangkutan pada segment. Segment identifier adalah sebuah 16-bit field yang disebut segment selector. Untuk mempermudah memperoleh segment selectors dengan cepat, prosesor menyediakan segmentation register yang tujuannya hanya untuk memegang segment selectors. Ada enam segmentation register : cs, ss, ds, es, fs, dan gs.
• Segment Descriptor
Setiap segment direpresentasikan dengan 8-byte segment descriptor yang menggambarkan karakteristik segment. Segment descriptor disimpan pada Global Descriptor Table(GDT) atau pada Local Descriptor Table(LDT).
• Segment Selectors
Untuk mempercepat pengubahan dari logical address ke linear address, Intel menyediakan nonprogrammable register tambahan untuk setiap dari 6 programmable segmentation register. Setiap segment selector di-load pada sebuah segmentation register, segment descriptor yang bersangkutan di-load dari memori ke nonprogrammable CPU register yang bersesuaian. Jadi, pengubahan dari logical address ke linear address dilakukan tanpa mengakses GDT atau LDT yang berada pada memori utama. Akses ke GDT atau LDT hanya diperlukan bila isi dari segmentation register berubah. Setiap segment selector mengandung hal-hal berikut :
- Sebuah index 13-bit yang menunjukkan masukan segment descriptor yang berhubungan yang terdapat pada GDT atau LDT.
- Sebuah TI (tabe indicator) flag yang menunjukkan apakah segment descriptor terdapat pada GDt (Ti = 0) atau pada LDT (TI = 1).
- Sebuah RPl (requestor privilege level) 2-bit field, yang membuat current privilege level cPu tepat saat segment selector yang berhubungan di-load ke register cs.
• Segmentation Unit
Segmentatipn Unit melakukan operasi-operasi berikut :
- Memeriksa TI dari segment selector, untuk memutuskan apakah descriptor table berada pada segment descriptor.
- Menghitung alamat dari segment descriptor dari index filed segment selector.
- Menambahkan ke Base field dari segment descriptor, offset dari logical address, sehingga diperoleh linear address.
• Segmentation Registers
Logical address terdiri atas dua bagian : segment identifier dan sebuah offset yang menunjukkan alamat yang bersangkutan pada segment. Segment identifier adalah sebuah 16-bit field yang disebut segment selector. Untuk mempermudah memperoleh segment selectors dengan cepat, prosesor menyediakan segmentation register yang tujuannya hanya untuk memegang segment selectors. Ada enam segmentation register : cs, ss, ds, es, fs, dan gs.
• Segment Descriptor
Setiap segment direpresentasikan dengan 8-byte segment descriptor yang menggambarkan karakteristik segment. Segment descriptor disimpan pada Global Descriptor Table(GDT) atau pada Local Descriptor Table(LDT).
• Segment Selectors
Untuk mempercepat pengubahan dari logical address ke linear address, Intel menyediakan nonprogrammable register tambahan untuk setiap dari 6 programmable segmentation register. Setiap segment selector di-load pada sebuah segmentation register, segment descriptor yang bersangkutan di-load dari memori ke nonprogrammable CPU register yang bersesuaian. Jadi, pengubahan dari logical address ke linear address dilakukan tanpa mengakses GDT atau LDT yang berada pada memori utama. Akses ke GDT atau LDT hanya diperlukan bila isi dari segmentation register berubah. Setiap segment selector mengandung hal-hal berikut :
- Sebuah index 13-bit yang menunjukkan masukan segment descriptor yang berhubungan yang terdapat pada GDT atau LDT.
- Sebuah TI (tabe indicator) flag yang menunjukkan apakah segment descriptor terdapat pada GDt (Ti = 0) atau pada LDT (TI = 1).
- Sebuah RPl (requestor privilege level) 2-bit field, yang membuat current privilege level cPu tepat saat segment selector yang berhubungan di-load ke register cs.
• Segmentation Unit
Segmentatipn Unit melakukan operasi-operasi berikut :
- Memeriksa TI dari segment selector, untuk memutuskan apakah descriptor table berada pada segment descriptor.
- Menghitung alamat dari segment descriptor dari index filed segment selector.
- Menambahkan ke Base field dari segment descriptor, offset dari logical address, sehingga diperoleh linear address.
CATHARINA R.L.N-12.2.00004
(Anggota)-Segmentasi-http://myblogninik.blogspot.com/2013/06/sistem-operasi-ii.html
(11.39)
DIAN AGUSTIANA – 12.2.00006 (Anggota)-Sistem
Paging
Buku “Sistem Operasi” Bambang Harianto
EKA
HERMAWAN-12.2.00007 (Ketua)-Sistem
Paging-
www.scribd.com ( Friday, June 28, 2013
19.05 WIB)
lecturer.eepis-it.edu
(Wednesday,june 24,2013 18.52 wid) pdf
ENDANG-12.2.00008 (Anggota)-Segmentasi
Buku “Sistem Operasi” Bambang Harianto

Tidak ada komentar:
Posting Komentar